jalan menuju keberhasilan

Sabtu, 21 Juli 2012

Orang Tua Berharap Lebih Banyak Yayasan Bantu Pendidikan Gratis

Para siswa berprestasi binaan Yayasan Putera Sampoerna Foundation.
Para siswa berprestasi binaan Yayasan Putera Sampoerna Foundation. (sumber: Ezra Sihite/ Beritasatu.com)
Dari 150 siswa lulusan SMP, tahun ini sebanyak 136 siswa mendapatkan pendidikan gratis secara penuh di sekolah binaan Yayasan Sampoerna Foundation.

Pendidikan di Indonesia tidak murah, apalagi pendidikan yang berkualitas yang ditopang sekolah berfasilitas lengkap. Oleh karena itu, Irma, seorang ibu yang juga pengajar di salah satu sekolah swasta, berharap agar yayasan-yayasan swasta semakin banyak yang berkontribusi pada pendidikan di Indonesia.

"Banyak masyarakat yang pintar, tapi tak punya kesempatan untuk merasakan pendidikan, kalau sekolah yang bagus juga susah," kata Irma yang mendampingi putranya, Abu Hanifah, menerima beasiswa pendidikan SMA dari Putera Sampoerna Foundation, di Bogor, Sabtu (21/7).

Abu Hanifah, putra kedua Irma, merupakan salah satu dari 150 siswa lulusan SMP yang masuk ke sekolah bertaraf internasional binaan yayasan tersebut. Dari 150 siswa tersebut, tahun ini sebanyak 136 siswa mendapatkan pendidikan gratis secara penuh, dan 14 lainnya masuk lewat sistem berbayar.

Para siswa di sekolah ini berasal dari 21 propinsi di Indonesia. Irma sendiri mengantarkan Abu Hanifah dari Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Putranya tersebut akan mengenyam pendidikan berasrama selama tiga tahun.

"Kalau mau meraih mimpi, saya katakan, kamu harus ada yang dikorbankan," kata Irma, mencontohkan nasehatnya kepada Abu Hanifah yang akan tinggal berjauhan dengan orang tuanya itu.

Menurut ibu ini pula, sekolah berasrama ibarat sekolah kombinasi ibu-bapak. Bapaknya adalah sekolah dan ibunya adalah asrama. Selain itu, pendidikan berasrama menurut dia akan menjadikan putranya berdisplin dan bertoleransi dengan teman-teman di bawah satu atap yang baru tersebut.

Sampoerna Academy sendiri merupakan jaringan sekolah yang didirikan sejak tahun 2009 di beberapa daerah di Indonesia, antara lain di Malang, Palembang, Bali dan Bogor. Untuk menghidupi sekolah-sekolah tersebut, yayasan ini juga tak jarang menggandeng sejumlah perusahaan swasta nasional maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami melihat pengembangan pendidikan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, namun tanggungjawab semua pihak, publik dan swasta," kata Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation, di acara tersebut.

Nenny menyatakan, mereka mengembangkan sistem pendidikan holistik yang bertujuan tak hanya mengembangkan kemampuan mendidik, namun juga mengasah keterampilan karakter, kepemimpinan dan kewirausahaan. Anak-anak yang masuk ke sekolah ini diutamakan anak berprestasi namun kurang mampu, yang harus melewati beberapa tahapan seleksi, antara lain seleksi dokumen, tes akademik, tes psikologi, wawancara, focus group discussion (FGD), hingga kunjungan ke rumah calon siswa. Publikasi seleksi masuk diinformasikan ke sekolah-sekolah di Indonesia dan di media massa.

0 komentar:

Template by : kendhin Kang Ridwan Sukabumi